Evaluasi atau penilaian memiliki beberapa tujuan, Nana Sudjana mengemukakan ada empat tujuan evaluasi, yaitu:
- mendeskripsikan kecakapan belajar siswa
- mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran
- menentukan tindak lanjut hasil penilaian
- memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Suharsimi Arikunto menyamakan tujuan dan fungsi evaluasi, menurutnya tujuan atau fungsi tersebut adalah:
- fungsi selektif
- fungsi diagnostik, untuk mengetahui kelemahan atau kegagalan dan menemukan sebab-sebabnya.
- fungsi penempatan, untuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan.
- fungsi pengukur keberhasilan, untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan .
Sedangkan Anas Sudijono membedakan antara fungsi, tujuan dan kegunaan evaluasi. Fungsi evaluasi diklasifikasi menjadi dua, yakni fungsi secara umum dan secara khusus. Secara umum evaluasi berfungsi untuk:
(1) mengukur kemajuan,
(2) menunjang penyusunan rencana, dan
(3) memperbaiki atau melakukan penyempurnaan.
Sedangkan secara khusus evaluasi pendidikan memiliki fungsi yang dapat ditilik dari tiga segi, yaitu:
(1) segi psikologis,
(2) segi didaktik, dan
(3) segi administratif.
Adapun tujuan evaluasi, secara umum untuk
(1) menghimpun data sebagai bukti taraf perkembangan peserta didik,
(2) mengetahui tingkat efektivitas dari metode pengajaran yang dipergunakan.
Secara khusus evaluasi bertujuan untuk:
(1) merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan,
(2) mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik.
Dengan mencermati berbagai pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam pendidikan dan pembelajaran evaluasi memiliki beberapa fungsi yaitu:
(1) seleksi,
(2) penempatan,
(3) diagnosis dan remidial,
(4) motivatif / dorongan belajar,
(5) pengembangan dan perbaikan strategi pembelajaran,
(6) pengembangan dan perbaikan kurikulum dan
(7) pengembangan ilmu.