WapCyber4rt ™ — Kecelakaan lalu lintas selama liburan Lebaran tahun ini, meningkat dibandingkan tahun 2012 dan 2011. Data sementara yang dilansir Polda Sumbar, hingga H+4 Lebaran (11/8), telah terjadi 93 kecelakaan dengan jumlah korban tewas mencapai 30 orang, luka berat 49 orang dan luka ringan 121 orang.
Kecelakaan tersebut melibatkan 40 unit mobil pribadi, 6 unit bus, 6 unit truk dan yang paling mendominasi adalah sepeda motor sebanyak 117 unit (selengkapnya lihat grafis).
Penyebabnya, rata-rata akibat pengendara yang tidak menaati peraturan lalu lintas sehingga terjadi tabrakan dan terjun ke jurang. Kerugian ditaksir sekitar Rp 600 juta.
“Data tersebut dari jajaran di seluruh posko pengamanan arus mudik dan balik lebaran 2013. Itu masih data sementara,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Sumbar AKBP Syamsi kepada Padang Ekspres, kemarin.
Menurut Syamsi, dari tahun ke tahun sepeda motor selalu menjadi alat transportasi yang terbanyak mengalami kecelakaan, dan melanggar peraturan berlalu lintas. “Kecelakaan itu umumnya akibat kurangnya kesadaran dan kepatuhan terhadap aturan berlalu lintas,” kata Syamsi. “Jika pengendara patuh, otomatis bisa terhindar dari kecelakaan,” ujarnya.
Pengendara tak Tertib
Dari 93 kasus kecelakaan saat libur Lebaran, sebanyak lima kasus terjadi di Kota Padang. Meski tidak ada korban jiwa, tapi 4 orang mengalami luka berat, dan 5 orang luka ringan. Kanit Laka Lantas Polresta Padang AKP Eliswantri mengatakan, itu melibatkan 7 unit roda dua dan roda empat. “Kerugian dalam insiden tersebut sekitar Rp 3,1 juta,” kata dia.
Di Pesisir Selatan, kecelakaan lalu lintas terjadi di empat tempat dan mengakibatkan 4 orang meninggal, 6 orang luka ringan. Di luar itu, tidak tertibnya pengendara, mengakibatkan beberapa motor terjatuh di jalan raya. “Empat korban meninggal itu, kecelakaannya terjadi di Ranah Pesisir. Kecelakaan lainnya di Pancungsoal dan Tarusan,” ujar Waka Polres Pessel Kompol Hendri Yahya, kemarin.
Padatnya arus lalu lintas dan tak tertibnya pengguna jalan, juga menjadi penyebab terjadinya kecelakaan di Kota Pariaman. Data yang dihimpun Padang Ekspres dari Satlantas Polres Pariaman, sejak sepekan jelang Lebaran (2/8) hingga kemarin, sudah terjadi enam kali kecelakaan lalu lintas yang menewaskan empat orang, tiga luka berat, dan delapan luka ringan. Kerugian materil diperkirakan Rp 8,2 juta.
“Kecelakaan tersebut akibat kelalaian pengendara yang tak mematuhi aturan berlalu lintas. Operasi Ketupat yang kami gelar, masih berlangsung hingga 16 Agustus nanti,” ujar Kasat Lantas Polres Pariaman AKP Cipto Harjono kepada Padang Ekspres, kemarin.
Cipto menjelaskan, kecelakaan pertama terjadi 4 Agustus 2013 di Narashilia, Kecamatan Pariaman Utara, sekitar pukul 13.00. Tabrakan sepeda motor ini menyebabkan dua orang pengendara meninggal di tempat, yakni Bustari, warga Padang yang hendak menuju kampung halamannya di Lubukbasung, Agam dan Nurhayati, 48, warga Sikucua, Kampung Dalam, Padangpariaman.
Pada Lebaran hari pertama, kecelakaan kembali memakan korban jiwa. Kecelakaan sekitar pukul 07.15 WIB di Taluak, Kota Pariaman. Seorang tukang ojek bernama Aslim, 37, warga Batang Kabau Sunur, meregang nyawa setelah ditabrak mobil Avanza dari arah Padang.
Sehari setelah itu di Sungailimau, sekitar pukul 08.15 malam, dua pengendara motor tabrakan. Keduanya luka berat. Di hari sama, di Kalampayang Kuranji Hilia, seorang anak usia 12 tahun, Jefri meregang nyawa setelah ditabrak mobil Avanza. “Pengendara harus selalu hati-hati dan sabar dalam berkendaraan, apalagi saat arus lalu lintas padat,” imbau Cipto.
Di Pasaman Barat, kepolisian setempat mencatat pada 2-11 Agustus telah terjadi 7 kecelakaan, dengan korban tewas 6 orang, luka berat 5 orang dan luka ringan 5 orang. Kerugian materi sekitar Rp 7,5 juta.
Korban merupakan pengendara dan penumpang sepeda motor yang terlibat tabrakan saat berkendaraan, seperti di jalan Kampung Padang, Kecamatan Sungaiberemas.
Kapolres Pasbar AKBP Sofyan Hidayat didampingi Kasat Lantas Polres Pasbar AKP Rio Sigal Hasibuan menyebutkan, sebagian ada yang sempat memperoleh perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jambak. “Kecelakaan itu terjadi ketika merayakan Idul Fitri. Di Kinali, Simpangampek dan daerah lainnya. Barang bukti sudah diamankan untuk proses lebih lanjut,” kata Rio Sigal didampingi Kanit Laka Novirman.
Dia mengimbau pengendara berhati-hati, melintasi kawasan rawan kecelakaan, yakni di Kecamatan Kinali, Simpangampek, Ujunggading dan Aiabangih. “Jalur itu rawan kecelakaan. Jalannya sempit dengan badan jalan yang lebih tinggi dari permukaan, serta berlobang. Juga banyak tronton pembawa kelapa sawit melintas. Jadi, harus hati-hati,” ingatnya.
Dua Mobil Terjun ke Jurang
Kecelakaan juga dialami pemudik yang tengah menuju kampung halamannya di Nagari Tobohgadang, Padangpariaman. Mobil Nissan Grand Livina B 1848 NFS yang dikemudikan Alamsyah, 35, terjun ke jurang sedalam 25 meter di Nagari Batang Anai Kecamatan X Koto, Tanahdatar, Sabtu (10/8) sekitar pukul 03.00. Kini, Alamsyah dan keluarga dirawat di RS Ibnu Sina Padangpanjang.
Informasi yang dihimpun Padang Ekspres, mobil berpenumpang enam orang yakni, pasangan suami istri Alamsyah dan Asmini, bersama tiga anaknya, Alkausar, 9, Akmil Ramadhan, 6, Teddy Maulana Alamsyah, 3, dan saudarnya, Kasman, 38, melaju dari arah Padangpanjang menuju Padangpariaman. Salah satu penumpang, Kasman, mengalami patah kaki kanan, sementara lainnya luka-luka.
“Saya dan anak-anak sedang tertidur. Saat kejadian, saya hanya mendengar dentuman keras. Setelah datang bantuan, saya baru sadar telah berada di dasar sungai,” cerita Asmini sambil menatap suaminya yang masih dalam perawatan.
Kanit Lakalantas Polres Padangpanjang, Ipda Yaddi Purnama mengatakan, selain melaju dengan kecepatan tinggi, diduga sopir mengantuk hingga mobil terjun ke jurang setelah menabrak besi pembatas jalan.
Kasi Ops Damkar Padangpanjang, Jhoni Eriko mengatakan, evakuasi korban dilakukan 13 personel PMK BPBD Padangpanjang. “Lima korban dirujuk ke RS Yarsi Padangpanjang dan satu orang ke RSUD Padangpanjang. Mobil masih berada di TKP dan segera dievakuasi,” ujar Eriko.
Kejadian serupa di Kabupaten Solok. Sebuah mobil pikap sarat penumpang BA 9384 DJ, terjun bebas ke jurang, Sabtu (10/8) malam. Dua orang tewas, satu kritis, empat luka berat, dan belasan lainnya luka-luka.
Kecelakaan tunggal di jalan umum yang menghubungkan Nagari Sungai Janiah Koto Anau, tepatnya di Jorong Air Hangat Bukit Gadang, Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok, sekitar pukul 19.00 wib tersebut, diduga dipicu karena rem blong, hingga melesat dan berguling masuk jurang sedalam 20 meter. Saat kejadian belasan penumpang dilaporkan ikut terpental, dan sebagian lagi nekad melompat sebelum mobil terjatuh.
Proses evakuasi korban berlangsung lebih dari dua jam oleh warga setempat mengandalkan alat seadanya, sembari menunggu datangnya mobil ambulans dan polisi. Dua penumpang, Bainis ,58, dan Nurjami,54, dinyatakan tewas dalam peristiwa itu, satu orang lainnya,Yusri,45, kritis, empat luka berat, belasan lainnya luka ringan. Setelah dievakuasi, seluruh penumpang dilarikan ke RSUD Arosuka, termasuk sopir.
Informasi yang dirangkum Padang Ekspres di lokasi kejadian, mobil bak terbuka itu menuju Lubukbegalung, Padang, sepulang berlebaran dari Nagari Bukitsileh, Kecamatan Lembangjaya. Bermaksud menghindari macet sekaligus ingin menyaksikan objek pemandian Air Hangat Bukit Gadang, pengemudi, Seri, 21, mengambil jalan pintas, yaitu jalan kecamatan yang menghubungkan Nagari Kotoanau-Sungaijaniah, Kecamatan Gunung Talang. Celakanya, begitu sampai di jalur turunan menikung daerah perbatasan, tepatnya Air Hangat Bukit Gadang, laju kendaraan yang ditumpangi satu keluarga besar tersebut, mendadak tak terkendali. Dalam kecepatan tinggi. mobil sempat oleng ke kiri dan ke kanan, hingga akhirnya melesat ke jurang.
Sebelum terparkir di dasar jurang sedalam 20 meter, dilaporkan mobil nahas itu sempat berguling beberapa kali, penumpangnya terhempas berserakan. “Mendengar adanya suara dentuman disertai teriakan minta tolong, warga langsung berhamburan ke luar rumah menuju lokasi peristiwa,” ujar Ris, salah seorang warga Air Hangat Bukit Gadang.
Selain orang dewasa, lanjut Ris, di antara korban terluka itu ada anak-anak. Melihat itu, warga setempat bahu-membahu memberikan pertolongan dengan mengangkat korban dari dasar jurang, selanjutnya dilarikan ke rumah sakit terdekat dengan mobil ambulans.
Kasat Lantas Polres Solok Arosuka, Iptu Rifki Seftriana Yusuf mengaku sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut, dan sopirnya telah menjalani pemeriksaan di Mapolres. “Hasil pengembangan sementara, diduga kecelakaan dipicu masalah rem, beban muatan melebihi kapasitas, hingga saat memasuki turunan mobil kehilangan kendali,” kata dia.
Rawat 100 Korban
Sementara itu, RSUP M Djamil Padang, sejak 7 Agustus lalu, telah menerima pasien korban kecelakaan sebanyak 100 orang. Sebanyak 80 persen berasal dari luar Padang.
Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUP M Djamil, Gustavianof menyebutkan, tidak ada peningkatan jumlah korban kecelakaan dari tahun sebelumnya. “Angka tersebut tidak terlalu menonjol, melihat korban kebanyakan hanya cedera ringan. Korban di Padang rata-rata luka ringan, sementara dari luar Padang, beberapa orang patah tulang,” kata Gustavianof, kemarin.