Ada banyak pengertian tentang budaya politik yang dikemukakan para ahli ilmu politik. Sekalipun definisi tentang budaya politik itu tampak berbeda, sebenarnya berrnuara sama, yaitu pengertian aktivitas dan perilaku politik.
- Samuel Beer, Budaya politik adalah nilai-nilai keyakinan dan sikap-sikap emosi tentang bagaimana pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan tentang apa yang harus dilakukan pemerintah bagi rakyatnya.
- Almond dan Verba, Budaya politik adalah sikap orientasi yang sangat khas dari warga negara terhadap sistem politik dan keanekaragaman bagiannya, serta sikap-perilaku warga terhadap peranan warga negara yang ada di dalam sistem politik itu.
- Rasudi Suminta Pura, Budaya politik tiada lain adalah pola tingkah laku setiap individu, serta orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati para anggota suatu sistem politik.
- Rusadi Kantaprawira, Budaya politik adalah kumpulan pengetahuan yang membentuk pola perilaku atau tingkah laku seorang indvidu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota yang ada di dalam sistem politiknya.
- Jack C. Plano, Budaya politik adalah kumpulan pengetahuan yang membentuk pola perilaku terhadap pemerintah dan sistem politik suatu masyarakat.
Budaya politik mempunyai peran yang sangat penting, yaitu membantu dalam penjelasan sistem politik di suatu negara. Karena peran yang sangat panting ini, setiap warga harus memberi perhatian khusus. dan serius. Perhatian khusus ini dilandasi oleh dua alasan, yaitu:
- Keterkaitan yang.kompleks antara budaya politik dan sistem politik;
- Budaya politik masyarakat merupakan aspek terpenting dalam sistem politiknya.
Menurut David Easton, budaya politik mencakup pula pada tindakan atau tingkah laku untuk mewujudkan umum dan khusus ketika seseorang berpolitik. Termasuk budaya politik adalah langkah-langkah atau prosedur pelaksanaan yang harus dilaksanakan. Dalam hal ini, kampanye menjadi satu di antara bagian dari perilaku berpolitik.
Ada banyak unsur pembangun budaya politik dalam kehidupan suatu masyarakat, yaitu sebagai berikut.
- Orientasi dan harapan yang ingin diwujudkan dari sistem politik dan pemerintah, mencakup tiga hal, yaitu kognitif, afektif, dan evaluatif. Aspek kognitif berkaitan dengan logika penalaran dan pemahaman masyarakat terhadap sistem politik yang berlaku. Aspek afektif berkaitan dengan rasa emosional masyarakat terhadap sistem politik dan pemerintahan yang berkuasa. Aspek evaluatif berkaitan dengan kemampuan setiap individu warga masyarakat terhadap penilaian kinerja pemerintah.
- Unsur psikologis dan subjektivitas setiap individu yang menjadi warga negara sebagai bagian dari pelaksana budaya politik.
- Sikap mental dan perilaku politik yang khas dan sesuai.dengan kebiasaan masyarakat politiknya.
:.