Keterkaitan Pembelajaran Sastra dengan Aspek Berbahasa lainnya

blogger templates





Sesuai dengan hakikat perkembangan anak yang bersifat holistik, pembelajaran sastra juga perlu keholistikan atau kepaduan dengan asfek berbahasa lainnya seperti membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Berikut hubungan sastra dengan ke 4 asfek berbahasa yang lain.
A.         Hubungan Sastra dengan Membaca.
Kemampuan sastra anak tidaklah murni kemampuan hereditas atau bawaan. Kemampuan sastra anak juga di dapat dengan cara membaca sastra orang lain baik yang setingkat maupun hasil sastra dari pujangga-pujangga besar. Dari hasil membacanya dia akan memperoleh lebih banyak pembaharuan kata yang dimiliki serta kaidah penulisan yang benar.
B.          Hubungan Sastra dengan Menulis.
Kaitan sastra dengan menulis sangatkah erat Kemampuan sastra anak dapat dilihat dari hasil tertulis meskipun itu bukan satu-satunya cara yang dapat digunakan. Tulisan-tulisan yang telah dibuat anak, itu merupakan bukti identik kemahiran anak dalam sastra.
C.         Hubungan Sastra dengan Menyimak.
Selain dari membaca, kemampuan sastra anak dapat juga berkembang melalui proses menyimak. Sebagai contoh anak dapat menambah kemampuannya dalam membuat puisi karena sering mendengar deklamasi dan pembacaan puisi.
D.         Hubungan Sastra dengan Berbicara.
Sastra dapat ditunjukkan lewat berbicara. Semakin sering kita menyajikan sastra maka kemampuan sastra kita juga akan meningkat.

              Mengingat hubungan sastra dengan asfek pembelajaran sastra lainnya begitu erat maka pembelajaran sastra tidak dapat dipisahkan dengan asfek pembelajaran bahasa yang lain.






.