Bersama Para Penyambut Tamu |
Sebagai orang yang bergerak dibidang Seni Budaya, saya ditugaskan oleh Kecamatan Depati VII Kabupaten Kerinci Jambi, tempat saya tinggal, untuk mempersiapkan acara penyambutan Bapak Bupati Kerinci. Adapun acara tersebut yaitu acara Peresmian Pembangunan Jembatan, penghubung antara pemukiman penduduk dengan persawahan. Seperti biasanya saya menyiapkan segala sesuatunya yang dibutuhkan. Karena saya berada di daerah yang sangat menjunjung tradisi, maka diberbagai acara untuk penyambutan tamu kebesaran yang berkunjung ke daerah Kerinci, diadakan upacara penyambutan. Upacara penyambutan ini ditandai dengan pemberian Sirih Sekapur yang merupakan lambang ucapan selamat datang kepada tamu.
Di samping itu para penyambut tamu ini menggunakan pakaian adat Kerinci yang lengkap, dengan aksesorisnya. berupa baju Bludru Hitam, kain songket dan selendang, suluk, anting, kalung,ikat pinggang, aut dan turai. Pakaian adat ini biasa digunakan dalam acara-acara adat. Seperti upacara kenduri sko, pernikahan, kostum tari, penyambutan tamu, kenduri sudah tuai, dan acara-acara lainnya. Pakaian adat ini memiliki makna khusus bagi masyarakat Kerinci. seperti warna hitam yang melambangkan keagungan dan kebesaran.