Kemegahan Klenteng Di Pesisir Utara Tuban

blogger templates

Sebuah tempat ibadat Tri Dharma yang terkenal di Tuban, Jawa Timur.
Klenteng yang berdiri megah dan menghadap ke laut ini juga amat dikenal oleh umat Tri Dharma Asia Tenggara. Banyak umat yang sengaja melakukan peribadatan di klenteng yang dibangun di abad ke delapan belas ini.


Tidak seperti klenteng-klenteng lain yang kebanyakan bersimbolkan naga, klenteng Kwan Sing Bio memiliki simbol kepiting. Patung kepiting besar akan menyambut kedatangan umat, tepat di atas pintu masuk klenteng.
Klenteng yang berdiri di atas lahan seluas lebih dari 2 hektar ini, hanya menyimpan satu patung Dewa Tiongkok, atau yang biasa disebut Kiem Sien, yakni Dewa Yang Mulia Sing Tee Koen, dewa pelindung dan setia. Ini berbeda dengan klenteng lain, yang biasanya memiliki banyak patung Kiem Sien. Patung dewa Sing Tee Koen ini dibawa seorang umat langsung dari tanah Tiongkok.

Sejak klenteng didirikan, sejak itu hampir setiap tahun Kiem Sien kwan Sing Tee Koen dikirab keliling kota Tuban. Ini dimaksudkan agar masyarakat Tuban terlindungi dan diberi kesejahteraan. Persiapan menjelang peringatan Kongco Kwan Sing Tee Koen inilah, yang membuat klenteng Kwan Sing Bio kali ini terbilang berbeda.

Riwayatnya, Kongco Kwan Sing Tee Koen adalah seorang panglima pahlawan agung pada masa pra Sam Kok di jaman Dinasti Han. Ia amat menjunjung tinggi kebenaran, dan kini diagungkan sebagai keadilan, kemakmuran dan dewa perang. Perayaan kali ini terbilang istimewa, setelah hampir empat puluh tahun, klenteng ini tidak melakukannya.

Restu seolah baru tiba kali ini, setelah kesempatan ada sejak tahun 1999. Empat tahun yang lalu, para pengurus klenteng ini sebenarnya telah siap-siap, namun ijin sang dewa seakan belum menghampiri. Para pengurus bersembahyang untuk meminta restu. Poe, sepasang kayu yang berbentuk lonjong-pun dilempar, usai sembahyang.

Bila didapat satu poe tertutup dan satu lainnya terbuka, itu bermakna sang dewa merestui. Dan baru tahun ini sang dewa menyetujui untuk diarak keliling kota.

Sehari sebelum arak-arakkan, klenteng Kwan Sing Bio menerima kedatangan 30 Kim Sien dari 24 klenteng di Jawa. 30 Kiem Sien ini harus ditangani dengan baik. Diyakini kekuatan Kiem Sien dapat berpengaruh pada orang yang memegangnya.

Kedatangan Kim Sien, diiringi dengan liong dan barongsai dari masing-masing klenteng. Beberapa saat sebelum puncak acara dilakukan, umat Tri Dharma melakukan sembahyang. Semua berharap acara berlangsung lancar dan aman.

Kirab keliling kota Tuban pun dimulai. Kio, tandu tempat Kim Sien diletakkan, dipikul beramai-ramai. Mereka berharap berkah. Iring-iringan kirab ini melintasi jalan sejauh enam setengah kilometer. Siang itu, terik matahari dapat dikalahkan oleh keinginan memperoleh berkah. Berkah untuk semua,..








.