Semakin Jelas Metro TV Anti Islam

blogger templates

WapCyber4rt ™      —    Pemberitaan MetroTV dalam program Inside bertajuk "Berdarah Yahudi, Bernafas Indonesia" terus menuai protes masyarakat. Selain dilaporkan ormas Islam ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan dikritisi media-media Islam, kasus tersebut juga menjadi thread terpopuler di Forum Detik.

Di laman utama forum dengan member lebih dari 800 ribu itu, tampak thread "BERDARAH YAHUDI" MetroTV Berulah Lagi, KAMMI Lapor ke KPI menempati urutan teratas thread terpopuler, sejak Senin (18/2) pagi. Selain thread yang diposting oleh Aal Bagaskara itu, thread lain berjudul METROTV Terancam DIBUBARKAN, Sebut Penentang Israel "INTOLERAN" yang diposting Kimantep juga menjadi thread terpopuler pada hari sebelumnya (17/2).

Pada 14 Februari 2013 lalu, dalam program INSIDE bertajuk "Berdarah Yahudi Bernafas Indonesia", MetroTV memberitakan kelompok-kelompok penentang penjajahan atas bumi palestina dengan sebutan kelompok intoleran dan anti semit. Salah satunya adalah organisasi mahasiswa ekstra kampus, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

Menyikapi pemberitaan tidak adil itu, KAMMI pun melaporkan televisi milik Surya Paloh itu ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Sabtu (16/2).

"Memang tidak disebutkan secara jelas nama organisasi KAMMI, namun aksi bebaskan Palestina yang dilakukan KAMMI dengan pengambilan gambar logo dan bendera dilakukan dengan durasi yang cukup lama dan berulang” Ujar Zahra, Humas KAMMI Pusat, dikutip dari Dakwatuna.

Secara terpisah, Azimah Soebagijo, komisioner KPI Pusat menyerukan agar terus membangun kesadaran masyarakat untuk kritis terhadap pesan–pesan media. Mengajak berfikir dan berdiskusi tentang segala hal yang terjadi di sekitar mereka, karena jelas media sarat kepentingan.

Sebelumnya, pada September tahun lalu, MetroTV menayangkan info grafik berisi point-point pola rekruitmen teroris muda. Info grafik tersebut mengarah pada pemberitaan bahwa Rohis adalah sarang teroris. Setelah diprotes oleh umat Islam, akhirnya MetroTV meminta maaf melalui laman webnya













.