Sri Juari Santosa, dkk (2006 : 82) menyatakan bahwa metode sistematik untuk penamaan senyawa disebut sistem tata nama. Sistem tata nama disusun berdasarkan aturan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) dan aturan ini telah digunakan secara seragam di seluruh negara.
Materi Tata Nama Senyawa meliputi tata nama :
a. Senyawa Biner
Senyawa biner adalah senyawa yang terbentuk dari dua unsur. Senyawa biner dapat terbentuk dari satu unsur logam dan satu unsur nonlogam, atau dapat terbentuk dari dua unsur nonlogam. Jika unsur pertama berupa logam dan unsur lainnya nonlogam, maka senyawa biner tersebut umumnya berbentuk ionik atau senyawa ionik biner.
- Penamaan senyawa biner antara logam dan nonlogam
§ Bilangan oksidasi satu jenis
Nama logam diikuti nama non logam + “ida”
Tabel berikut menunjukkan nama dan simbol beberapa senyawa sederhana.
Tabel 2.1. Nama dan Simbol Beberapa Senyawa
Senyawa | Nama senyawa | Senyawa | Nama Senyawa |
Li2O NaBr KCl Rb2O CsI MgCl2 | Litium oksida Natrium bromida Kalium klorida Rubidium oksida Cesium iodida Magnesium klorida | CaO SrO BaCl2 Al2O3 ZnO AgCl | Kalsium oksida Strontium oksida Barium klorida Aluminium oksida Seng oksida Perak klorida |
§ Bilangan oksidasi lebih dari satu jenis
Penamaan senyawa biner antara logam dan nonlogam dengan bilangan oksidasi lebih dari satu jenis mempunyai 2 macam penamaan :
æ Bilangan oksidasi ditulis dengan angka Romawi
Perhatikan tata nama beberapa senyawa dengan bilangan oksidasi lebih dari satu jenis berikut.
Tabel 2.2. Nama Beberapa Senyawa dengan Bilangam Oksidasi Lebih dari Satu
Unsur | Bilangan Oksidasi | Senyawa | Nama Senyawa |
Cr Fe Co Cu Pb | +2 +3 +2 +3 +2 +3 +1 +2 +2 +4 | CrO CrCl2 FeS FeF3 CoI2 Co2O3 CuI CuCl2 PbBr2 PbO2 | Kromium (II) oksida Kromium (III) klorida Besi (II) sulfida Besi (III) florida Kobalt (II) iodida Kobalt (III) oksida Tembaga (I) iodida Tembaga (II) klorida Timbal (II) bromida Timbal (IV) oksida |
æ Akhiran “i” untuk bilangan oksidasi kecil dan akhiran “o” untuk bilangan oksidasi besar.
Dalam tabel berikut ini disajikan tata nama beberapa senyawa dengan bilangan oksidasi lebih dari satu jenis.
Tabel 2.3. Nama Beberapa Senyawa dengan Bilangan Oksidasi Lebih dari Satu
Unsur Logam | Senyawa | Nama Senyawa |
Cr2+ Cr3+ Fe2+ Fe3+ Co2+ Co3+ Cu+ Cu2+ Pb2+ Pb4+ Sn2+ Sn4+ | CrS CrI3 FeCl3 Fe2O3 CoCl2 CoCl3 Cu2O CuO PbS PbO2 SnCl2 SnO2 | Kromo sulfida Kromi sulfida Ferro klorida Ferri klorida Kobalto klorida Kobalti klorida Kupro oksida Kupri oksida Plumbo sulfida Plumbi oksida Stano klorida Stani oksida |
- Non Logam + Non Logam
Penamaan senyawa mengikuti urutan berikut :
B – Si – As – C – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F
§ Satu jenis senyawa
Unsur dengan bilangan oksidasi positif diikuti unsur dengan bilangan oksidasi negatif + “ida.”
Contoh :
HCl dinamakan Hidrogen klorida
ClF dinamakan Klorin florida
§ Lebih dari satu jenis senyawa
Unsur dengan bilangan oksidasi positif diikuti unsur dengan awalan Yunani sesuai dengan angka indeks dalam rumus kimianya dan akhiran “ida”
Awalan Yunani
1 = mono 6 = heksa
2 = di 7 = hepta
3 = tri 8 = okta
4 = tetra 9 = nona
5 = penta 10 = deka
Tabel 2.4. Nama Beberapa Senyawa Biner
Rumus | Nama | Rumus | Nama |
BCl3 CCl4 CO CO2 NO NO2 N2O | Boron triklorida Karbon tetraklorida Karbon monoksida Karbon dioksida Nitrogen monoksida Nitrogen dioksida Dinitrogen monoksida | N2O3 N2O4 N2O5 PCl3 PCl5 SF6 | Dinitrogen trioksida Dinitrogen tetroksida Dinitrogen pentoksida Fosfor triklorida Fosfor pentaklorida Sulfur heksaflorida |
Catatan: Jika awalan memiliki huruf terakhir “a” atau “o” dan unsur memiliki huruf awal “a” atau “o”, maka kita menghilangkan huruf terakhir awalan yang digunakan. Misalnya karbon monoksida bukan karbon monooksida, demikian pula pada dinitrogen tetroksida bukan dinitrogen tetraoksida, kecuali PI3 fosfor triiodida, bukan fosfor triodida.
b. Senyawa Poliatomik
senyawa poliatomik merupakan senyawa yang dibentuk dari ion-ion poliatomik, dua atau lebih atom-atom bergabung bersama-sama dengan ikatan kovalen. Beberapa ion poliatomik dan senyawa yang mengandung ion tersebut dalam tabel berikut.
Tabel 2.5. Nama Beberapa Senyawa Poliatomik
Nama Ion | Rumus | Senyawa | Nama Senyawa |
Kation Ion amonium Anion Ion asetat Ion karbonat Ion hidrogen karbonat (atau ion bikarbonat) Ion hipoklorit Ion klorit Ion klorat Ion perklorat Ion kromat Ion dikromat Ion sianida Ion hidroksida Ion nitrit Ion nitrat Ion oksalat Ion permanganat Ion fosfat Ion hidrogen fosfat Ion dihidrogen fosfat Ion sulfit Ion hidrogen sulfit (atau ion bisulfit) Ion sulfat Ion hidrogen sulfat (atau ion bisulfat) Ion tiosulfat | NH4+ C2H3O2- CO32- HCO3- ClO- ClO2- ClO3- ClO4- CrO42- Cr2O72- CN- OH- NO2- NO3- C2O42- MnO4- PO43- HPO42- H2PO4- SO32- HSO3- SO42- HSO4- S2O32- | NH4Cl NaC2H3O2 Na2CO3 NaHCO3 NaClO NaClO2 NaClO2 NaClO4 Na2CrO4 Na2Cr2O7 NaCN NaOH NaNO2 NaNO3 Na2C2O4 NaMnO4 Na3PO4 Na2HPO4 NaH2PO4 Na2SO3 NaHSO3 Na2SO4 NaHSO4 Na2S2O3 | Amonium klorida Natrium asetat Natrium karbonat Natrium bikarbonat Natrium hipoklorit Natrium klorit Natrium klorat Natrium perklorat Natrium kromat Natrium dikromat Natrium sianida Natrium hidroksida Natrium nitrit Natrium nitrat Natrium oksalat Natrium permanganat Natrium fosfat Natrium hidrogen fosfat Natrium dihidrogen fosfat Natrium sulfit Natrium bisulfit Natrium sulfat Natrium bisulfat Natrium tiosulfat |
c. Senyawa Asam
- Senyawa asam biner
Senyawa asam biner mempunyai 3 macam penamaan yaitu :
§ Unsur hidrogen diikuti nama unsur + ida
Contoh :
HCl = hidrogen klorida
HBr = hidrogen bromida
§ Awalan asam diikuti nama unsur + ida
Contoh :
HI = asam iodida
HF = asam florida
§ Awalan asam diikuti nama unsur dengan awalan +hidro” dan akhiran “ida”
Contoh :
H2S = asam hidrosulfurida
HCl = asam hidroklorida
- Senyawa asam poliatomik
Senyawa asam poliatomik merupakan senyawa gabungan H dengan ion-ion poliatomik nonlogam lainnya. Penamaannya awalan asam diikuti nama ion poliatomik non-logam. Perhatikan Tabel 2.6 berikut.
Tabel 2.6. Nama Beberapa Senyawa Asam
Senyawa Asam | Nama Senyawa Asam |
HNO2 HNO3 H2SO3 H2SO4 H3PO3 H3PO4 | Asam nitrit Asam nitrat Asam sulfit Asam sulfat Asam fosfit Asam fosfat |
d. Senyawa Basa
Nama unsur yang terikat pada ion OH-dengan akhiran “hidroksida” Perhatikan Tabel 2.7 berikut.
Tabel 2.7. Nama Beberapa Senyawa Basa
Senyawa Basa | Nama Senyawa Basa |
KOH NaOH LiOH Mg(OH)2 Ca(OH)2 Ba(OH)2 Al(OH)3 | Kalium hidroksida Natrium hidroksida Litium hidroksida Magnesium hidroksida Kalsium hidroksida Barium hidroksida Aluminium hidroksida |