1. Pengertian pantang menyerah
Bagi seorang wirausaha, sikap pantang menyerah dan ulet adalah sikap yang tidak mudah patah semangat dalam menghadapi berbagai rintangan, selalu bekerja keras untuk mewujudkan tujuan, menganggap rintangan/hambatan selalu ada dalam setiap kegiatan yang harus dihadapi.
Mereka yang menyerah sebelum mencapai tujuan, mereka adalah orang-orang yang gagal dan tak akan pernah sukses.
Wirausahawan yang memiliki komitmen tinggi dan pantang menyerah di dalam berwirausaha, setidaknya harus memiliki 6 kekuatan yang dapat membangun kepribadian, a.l:
- keyakinan yang kuat untuk maju
- kemauan yang keras untuk maju
- pemikiran yang konstruktif dan kreatif
- kesabaran dan ketabahan
- ketahanan fisik dan mental
- kejujuran dan tanggung jawab
Seseorang dikatakan memiliki sikap ulet, jika memiliki kepribadian tangguh, kuat, tidak mudah putus asa, memiliki cita-cita tinggi. Selain itu, seorang yang dikatakan ulet adalah mereka yang mencurahkan tenaga, pikiran, waktu serta harta untuk tercapainya keberhasilan.
Manfaat sikap pantang menyerah dan ulet:
1. memberi semangat dalam berusaha
2. meningkatkan daya usaha
3. menunjang keberhasilan usaha
4. mengeliminasi keputusasaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi keuletan:
1. Pembawaan (hereditas): manusia lahir memiliki sifat-sifat bawaan dari orang tuanya
2. Pendidikan dan pelatihan: dengan adanya pendidikan dan latihan maka bawaan lahir akan berkembang lebih baik
3. Lingkungan: manusia cenderung akan menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan yang ada di lingkungannya.
4. Pengalaman: semakin banyak pengalaman akan meningkatkan kemampuan dalam menentukan strategi pemecahan masalah
5. Motivasi: seorang wirausahawan yang komit untuk berhasil dan berkembang dalam usaha kan termotivasi mewujudkan keinginannya, sehingga akan mencari dan menggunakan berbagai cara (positif) untuk mewujudkan obsesinya
Membina sikap ulet:
1. menjaga dan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani
2. menjaga dan meningkatkan semangat dalam bekerja
3. selalu optimis dalam menjalankan usaha
4. menyenangi pekerjaannya
5. berani menghadapi tantangan
6. meningkatkan kepedulian akan peristiwa atau kejadian di sekitarnya baik secara makro maupun mikro
7. berusaha memiliki banyak informasi dan sumber
8. menerima dengan senang hati kritik dan saran
9. berani mencoba berbagai alternatif dengan sudah mempertimbangkan secara matang
10. memandang kegagalan dari sisi positif
11. tidak memandang ringan maslah yang dihadapi
12. meningkatkan kepekaan, kecermatan dan kewaspadaan diri
Karakteristik sikap pantang menyerah dan ulet:
1. kerja keras, ulet dan disiplin
2. mandiri dan realistis
3. prestatif dan komitmen tinggi
4. berfikir positif dan bertanggung jawab
5. memperhitungkan resiko usaha
6. mencari jalan keluar dari setiap permasalahan
7. merencanakan sesuatu sebelum bertindak
8. kreatif dan inovatif
9. kerja efektif dan efisien
Kepemimpinan dalam kerja pantang menyerah dan ulet
Efektifitas kepemimpinan dalam penerapan kerja pantang menyerah dan ulet akan membawa keberhasilan berwirausaha, diataranya:
1. mempunyai komitmen tinggi dalam bekerja
2. mempunyai etos kerja yang tinggi
3. menyangkut distribusi kekuasaan dalam bekerja
4. melibatkan orang lain dalm bekerja
5. menyangkut penanaman pengaruh dalam mengarahkan karyawan
- “Kesimpulan: kita tidak boleh berpangku tangan dan mengaharapkan reski hanya dengan berdoa saja tanpa bekerja dan berusaha”
Wujud Sikap Pantang Menyerah Dan Ulet
1. Melakukan usaha dengan semangat
Semangat bekerja: salah satu sifat kejiwaan yang sangat erat hubungannya dengan faktor kepuasan kerja, kegairahan kerja, dan keinginan mempertinggi hasil kerja.
1. kepuasan kerja: orang yang menyukai pekerjaannya akan mendapatkan kepuasan tersendiri, sebaliknya pekerjaan yang kurang disenangi akan mengurangi rasa kepuasan
2. kegairahan kerja: ketika harapan dan hasil yang ditargetkan tercapai akan meningkatkan kegairahan dalam bekerja.
3. Mempertinggi hasil kerja: ketika target yang telah ditetapkan tercapai, akan semangat untuk meningkatkan hasil kerjanya untuk selanjutnya.
Manfaat semangat dalam bekerja:
1. memperoleh kepuasan dalam bekerja
2. menimbulkan kegairahan dalam bekerja
3. membangunkan tenaga
4. meningkatkan efisiensi waktu kerja dan biaya
5. menimbulkan keinginan mempertinggi hasil kerja
6. mengembangkan semangat pribadi
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam mengembangkan semangat pribadi:
1. bekerjalah dengan penuh semangat
2. semangat yang tinggi untuk mencapai prestasi yang tinggi
3. selalu semangat
4. semangat membawa percaya pada hari depan
2. Melakukan usaha dengan tidak putus asa
Putus asa / putus harapan:
• Kondisi kejiwaan yang merasa dan menganggap bahwa apa diinginkan tidak akan tercapai
• Kondisi batiniah yang menganggap adanya kesenjangan antara apa yang diinginkan dengan apa yang dialaminya.
Penyebab timbulnya rasa putus asa:
1. faktor intern: penyebab yang timbul dari dalam diri wirausaha, dimana terdapat kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Ini disebabkan sumber daya yang dimiliki kurang memadai untuk mencapai tujuan yang diinginkan
2. faktor ekstern: penyebab yang timbul dari luar diri wirausaha, seperti kondisi ekonomi yang berfluktuasi, persaingan yang semakin ketat, bencana alam, dsb.
Dampak negatif putus asa:
1. berkurang / hilangnya semangat menjalankan usaha
2. menurunnya produktivitas kerja
3. menurunnya percaya diri wirausaha
4. menurunnya tingkat kepercayaan dari teman-teman sekerja, pelanggan, pemasok dan kreditur.
5. Terancamnya kelangsungan usaha.
Mengantisipasi dan mengeliminasi keputusasaan:
1. ketabahan: tetap dan kuat hati dalam menghadapi cobaan dan kesulitan hidup
2. meningkatkan kualitas sumber daya manusia
3. penerapan manajemen secara efektif
4. menggunakan jasa asuransi
- “ Kesimpulan: jadi kemauan yang keras akan memberikan semangat dalam berusaha dan tidak pernah merasa putus asa terhadap segala rintangan yang dihadapi”
Adalah: memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaan / tugasnya dan setiap saat pikirannya tidak lepas dari bisnisnya
Karakteristik kerja prestatif:
1. memiliki komitmen tinggi terhadao tugas dan pekerjaannya.
2. Mau bertanggung jawab
3. Peluang untuk mencapai obsesi
4. Toleransi untuk mencapai resiko kebimbangan dan ketidakpuasan
5. Yakin pada dirinya
6. Kreatif dan fleksibel
7. Ingin memperoleh balikan segera
8. Energik
9. Motivasi untuk lebih unggul
10. Berorientasi ke masa depan
11. Mau belajar dari kegagalan
12. Kemampuan memimpin
Profil wirausahawan yang memiliki sikap selalu ingin maju:
1. menyukai tanggung jawab
2. lebih menyukai resiko menengah
3. keyakinan atas kemampuan mereka untuk berhasil
4. hasrat untuk mendapatkan umpan balik langsung
5. tingkat energi yang tinggi
6. orientasi ke depan
7. keterampilan mengorganisasi
8. memiliki prestasi lebih tinggi dari pada uang
Manfaat selalu ingin maju:
1. menimbulkan sikap optimis
2. memberi semangat dalam berusaha
3. mendorong untuk mencari cara-cara baru dalam menjalankan usaha
4. menambah keberanian dalam berusaha
Empat sisi potensial yang dimiliki manusia untuk maju:
1. self awarness: sikap mawas diri
2. couscience: mempertajam suara hati, supayanmenajdi manusia berkehendak baik seraya memunculkan keunikan serta memiliki misi dalam hidup.
3. Independent will: pandangan independen untuk bekal bertindak dan kekuatan untuk mentransendensi
4. Creative imagination: berpikir dan mengarah ke depan untuk memecahkan masalah dengan imajinasi, khayalan, serta adaptasi yang tepat.
Cara mengembangkan sikap selalu ingin maju:
1. memahami dan menghayati konsep-konsep berusaha
2. menentukan dan komit terhadap sistem yang digunakan dalam menjalankan usaha.
3. Memiliki visi usaha dan komit untuk menjalankannya
4. Memiliki misi untuk mencapai visi yang dibangun atau dicanangkan
5. Menciptakan budaya kerja yang sinergi untuk mewujudkan visi usaha
6. Menyusun struktur organisasi usaha yang efektif dengan fungsi-fungsi yang ada di struktur organisasi
7. Merumuskan job description sesuai dengan fungsi-fungsi yang ada di struktur organisasi
8. Menyusun rencana operasi untuk mencapai tujuan perusahaan
9. Bersikap terbuka dalam pergaulan
10. Tidak memandang remeh / menghargai teman sekerja, pelanggan dan pesaing
11. Berusaha mengadopsi ilmu pengetahuan dan teknologi
12. Terbuka dan haus akan informasi
4.Melakukan usaha dengan selalu mencari sesuatu yang baru
Adalah: objek usaha atau cara melakukan usaha yang berbeda dari apa yang telah ada melalui kreasi dan inovasi
Kreatif : memiliki daya cipta, mempunyai kemampuan untuk menciptakan, mampu menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun kenyataannya yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Tipe-tipe Kreatif
1. menciptakan dan membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada
2. mengombinasikan / mensintesiskan, dua ha; atau lebih yang sebelumnya tidak saling berhubungan menjadi berhubungan
3. memodifikasikan sesuatu yang memang sudah ada, berupaya mencari cara-cara untuk membentuk fungsi-fungsi baru atau menjadikan sesuatu menjadi berbeda penggunaannya dengan orang lain.
Inovasi: suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan atau ide-ide yang dapat di jual dan bukan selalu berupa ide-ide yang sangat rumit, tetapi kadang-kadang inovasi berasal dari ide-ide baru yang sepele dan sejenis saja, asal merupakan yang baru dan harus lebih baik dari yang telah ada.
Sumber-sumber penerapan inovasi:
1. kejadian yang diharapkan
2. proses sesuai dengan kebutuhan
3. perubahan pada industri dan pasar
4. ketidakharmonisan
5. perubahan demografi
6. perubahan persepsi
7. konsep pengetahuan dasar
Jenis-jenis inovasi:
1. penemuan (invensi): produk / jasa / proses yang benar-benar baru, ex: wright bersaudara (pesawat terbang), alexander graham bell ( pesawat telepon)
2. pengembangan (ekstensi): pemanfaatan / penerapan lain pada produk, jasa, proses yang ada, ex: raynoc : Mc. Donald
3. penggandaan (duplikasi): refleksi kreatif atau konsep yang telah ada, ex: Walmart: department store
4. pemaduan (sintesis): kombinasi atas konsep-konsep dan faktor-faktor yang telah ada di dalam penggunaan / formulasi baru
Inti sikap pantang menyerah dan ulet:
1. pantang menyerah dan ulet tehadap segala keadaan dan situasi kerja
2. memiliki semangat kerja dan tahan uji terhadap setiap tantangan dan penderitaan
3. memiliki kesabaran dan ketabahan dalam setiap kondisi kerja
4. selalu bekerja keras, berjuang dan rela berkorban demi mencapai kesuksesan
Contoh sikap ulet dan pantang menyerah:
“Seorang siswa belajar tentang bagaimana merakit sebuah komputer. Untuk yang pertama kalinya dia mengalami kegagalan yang sangat fatal. Kemudian ia bertanya kepada instrukturnya tentang beberapa hal yang tidak ia pahami. Setelah itu siswa tersebut kembali mencoba dan mencoba terus sampai akhirnya ia berhasil merakit komputer itu dengan sempurna”
CONTOH SEORANG WIRAUSAHA YANG BERHASIL KARENA sikap ulet dan pantang menyerah
Biografi Dahlan Iskan, Dari Desa Menaklukkan Kota
Salah satu tokoh lokal yang selalu menginspirasi dan membuat semangat kerja saya selalu berkobar adalah Pak Dahlan Iskan, yang lebih terkenal sebagai pemimpin Jawa Pos yang kondang itu. Tulisan beliau bahkan kisah hidup beliau mengandung banyak nilai luhur yang sangat diperlukan oleh semua orang saat ini. Berikut ini tentang profil biografi Dahlan Iskan:
Dahlan Iskan (lahir tanggal 17 Agustus 1951 di Magetan, Jawa Timur), adalah CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos News Network, yang bermarkas di Surabaya. Ia juga adalah Direktur Utama PLN sejak 23 Desember 2009. Karir Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda (Kalimantan Timur) pada tahun 1975. Tahun 1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang.
Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar. Lima tahun kemudian terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta.
Pada tahun 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru. Sejak akhir 2009, Dahlan diangkat menjadi direktur utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar yang dikritik karena selama kepemimpinannya banyak terjadi mati lampu di daerah Jakarta. Selain sebagai pemimpin Grup Jawa Pos, Dahlan juga merupakan presiden direktur dari dua perusahaan pembangkit listrik swasta: PT Cahaya Fajar Kaltim di Kalimantan Timur dan PT Prima Electric Power di Surabaya.
Tentang Tanggal Lahir Dahlan Iskan
Dahlan Iskan (lahir tanggal 17 Agustus 1951 di Magetan, Jawa Timur), dalam bukunya Ganti Hati ada cerita menarik tentang tanggal kelahiranya, Dahlan Iskan menuturkan bahwa tanggal tersebut dikarang sendiri oleh pak Dahlan karena pada waktu itu tidak ada catatan kapan dilahirkan dan orang tuanya juga tidak ingat tanggal kelahirannya. Dan kenapa pak Dahlan memilih tanggal 17 Agustus, karena bertepatan dengan tanggal kemerdekaan Indonesia dan supaya mudah diingat.
Dahlan kecil dibesarkan dilingkungan pedesaan dangan serba kekurangan, akan tetapi sangat kental akan suasana religiusnya. Ada cerita menarik yang saya baca pada buku beliau Ganti Hati yang menggambarkan betapa serba kekurangannya beliau ketika waktu kecil. Disitu diceritakan Dahlan kecil hanya memiliki satu celana pendek dan satu baju, tapi masih memiliki satu sarung!. Dan dengan joke-joke pak Dahlan yang segar beliau menceritakan kehebatan dari sarung yang dimiliki. Disini beliau menceritakan bahwa sarung bisa jadi apa saja. Mulai jadi alat ibadah, mencari rezeki, alat hiburan, fashion, kesehatan sampai menjadi alat untuk menakut-nakuti.
Kalau Dahlan kecil lagi mencuci baju, sarung bisa dikemulkan pada badan atasnya. Kalau lagi mencuci celana, sarung bisa dijadikan bawahan. Kalau lagi cari sisa-sisa panen kedelai sawah orang kaya, sarung itu bisa dijadikan karung. Kalau perut lagi lapar dan dirumah tidak ada makanan, sarung bisa diikatkan erat-erat dipinggang jadilah dia pengganjal perut yang andal. Kalau mau sholat jadilah dia benda yang penting unutk menghadap Tuhan. Kalau lagi kedinginan, jadilah dia selimut. Kalau sarung itu sobek masih bisa dijahit.
Kalau ditempat jahitan itu robek lagi, masih bisa ditambal. Kalau tambalanya pun robek, sarung itu belum tentu akan pensiun. Masih bisa dirobek-robek lagi, bagian yang besar bisa digunakan sebagai sarung bantal dan bagian yang kecil bisa dijadikan popok bayi. Ada pelajaran yang bisa kita petik dari cerita beliau, bahwa apapun kondisi kita, baik kurang, cukup atau lebih kita harus tetap bersyukur, sabar dan harus menikmati semuanya dengan apa adanya.
Dahlan Iskan Bersama Jawa POS
Jawa Pos didirikan oleh The Chung Shen pada 1 Juli 1949 dengan nama Djawa Post. Saat itu The Chung Shen hanyalah seorang pegawai bagian iklan sebuah bioskop di Surabaya. Karena setiap hari dia harus memasang iklan bioskop di surat kabar, lama-lama ia tertarik untuk membuat surat kabar sendiri. Setelah sukses dengan Jawa Pos-nya, The Chung Shen mendirikan pula koran berbahasa Mandarin dan Belanda. Bisnis The Chung Shen di bidang surat kabar tidak selamanya mulus. Pada akhir tahun 1970-an, omzet Jawa Pos mengalami kemerosotan yang tajam. Tahun 1982, oplahnya hanya tinggal 6.800 eksemplar saja.
Koran-korannya yang lain sudah lebih dulu pensiun. Ketika usianya menginjak 80 tahun, The Chung Shen akhirnya memutuskan untuk menjual Jawa Pos. Dia merasa tidak mampu lagi mengurus perusahaannya, sementara tiga orang anaknya lebih memilih tinggal di London, Inggris.
Pada tahun 1982, Eric FH Samola, waktu itu adalah Direktur Utama PT Grafiti Pers (penerbit majalah Tempo) mengambil alih Jawa Pos. Dengan manajemen baru, Eric mengangkat Dahlan Iskan, yang sebelumnya adalah Kepala Biro Tempo di Surabaya untuk memimpin Jawa Pos. Eric Samola kemudian meninggal dunia pada tahun 2000.
Karir Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda (Kalimantan Timur) pada tahun 1975. Tahun 1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang. Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar.
Lima tahun kemudian terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta. Pada tahun 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru.
Sejak akhir 2009, Dahlan diangkat menjadi direktur utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar yang dikritik karena selama kepemimpinannya banyak terjadi mati lampu di daerah Jakarta. Selain sebagai pemimpin Grup Jawa Pos, Dahlan juga merupakan presiden direktur dari dua perusahaan pembangkit listrik swasta: PT Cahaya Fajar Kaltim di Kalimantan Timur dan PT Prima Electric Power di Surabaya. Dari berbagai sumber.
Itulah MAKALAH PENTINGNYA SIKAP ULET DAN PANTANG MENYERAH DARI WIRAUSAHA makasih yah sob dah berkunjung..