Tips Membeli HP second / Bekas
Berhati-hatilah dan lebih teliti jika ingin membeli suatu barang Bekas apalagi yang berhubungan dengan yang namanya Teknologi Komunikasi ,Elektronik, dan Perangkat keras(Hardware) lainnya.Banyak HP yang beredar dari barang-barang daratan China yang sudah tidak layak di gunakan di buang ke Indonesia dalam keadaan Rekondisi.Mungkin ini sedikit Tips untuk mencegah dan menghindari anda dari Korban penipuan HP dan harus anda Perhatikan, Yaitu :
Handphone non-garansi atau BM (Black Market)
Usahakan untuk tidak membeli handphone yang BM, karena banyak resiko yang bisa terjadi di dalamnya. Seperti contoh, jamper pada PCB-nya (Printed Circuit Board) yang terkadang sudah error, atau jika diinstal program flash asli, maka akan terjadi “Contact Service”, juga kerusakan lainnya yang mungkin sulit untuk dikembalikan seperti semula.
Charger dan sparepart
Anda bisa memperhatikan charger-nya. Biasanya yang tidak original, maka proses charging-nya akan lebih lama daripada versi originalnya. Fisik charger yang original lebih berat dibandingkan dengan yang tidak original. Kabel original lebih panjang dibanding yang tidak original. Sebaiknya Anda memilih ponsel yang memiliki jaringan servis yang banyak, karena hal tersebut dapat memudahkan Anda dalam memperbaiki kerusakan yang mungkin terjadi saat anda menggunakan ponsel tersebut, demikian juga dengan ketersediaan suku cadang atau sparepart ataupun aksesori ponsel yang lengkap.
Baterai
Anda bisa menanyakan mengenai kondisi baterai, apakah masih baik atau bermasalah alias bocor. Baterai yang bocor biasanya hanya bartahan satu atau dua hari dalam posisi standby dan beberapa jam saat kondisi sering digunakan. Baterai pada beberapa ponsel bekas umumnya memiliki daya tahan ketika standby dan talktime yang lebih pendek. Untuk menguji ketahanan baterai, maka Anda bisa melakukan panggilan bebas pulsa dalam jangka waktu yang lama.
Kondisi Fisik
Periksalah kondisi luar maupun dalam ponsel, masih baik ataukah sudah cacat. Sebaiknya Anda juga membuka casing ponsel tersebut untuk memastikan apakah ponsel tersebut pernah terjatuh ataupun pernah diperbaiki (servis). Perhatikan kondisi LCD apakah masih dalam keadaan baik atau sudah buram, juga periksa keasliannya. Selanjutnya hidupkan ponsel, coba semua tombol-tombol pada keypad apakah ada yang macet ataupun malah tidak berfungsi. Cobalah menekan sembarang tombol angka pada keypad sebanyak mungkin dan pastikan ponsel tidak ‘hang’. Lalu pastikan fungsi-fungsi pada menu semua berfungsi dengan baik, seperti ringtone, fitur getar, camera, dan sebagainya. Lihat pula enginenya. Jangan sampai mesinnya diganti dengan versi lainnya. Terkadang casing yang masih bagus dapat menipu Anda untuk membayar lebih.
Sinyal
Anda harus memastikan bahwa sinyal ponsel masih dalam keadaan baik. Jika ponsel ketika dicoba, lalu tiba-tiba mati sendiri maka Anda harus berhati-hati karena ponsel tersebut ternyata bermasalah, bisa disebabkan baterai maupun IC Power-nya yang lemah.
Nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity)
Anda dapat mencocokkan kesamaan antara semua nomor IMEI pada ponsel (biasanya tertera di bagian belakang ponsel atau di balik baterai), nomor IMEI pada program ponsel atau mesin ponsel, dan nomor IMEI yang tertera pada dos ponsel.
Selidiki dengan cermat
Jangan sampai Anda membeli barang hasil tidak kejahatan atau semacamnya. Jika ternyata anda membeli barang milik teman Anda yang hilang maka urusannya bisa menjadi repot. Anda harus memastikan bahwa ponsel tersebut bukanlah ponsel curian dengan melihat kelengkapan dari ponsel bekas tersebut yang meliputi, seperti dos beserta buku panduan yang disertakan pada ponsel, juga aksesori pelengkap yang terkadang juga disertakan saat membeli ponsel baru, seperti contohnya handsfree.
Dana dan harga
Sebaiknya Anda survey dulu harga ponsel dan PDA second yang berlaku saat itu. Pengetahuan tentang harga akan menyelamatkan Anda dari membayar lebih mahal dari harga pasar. Sebelum melakukan penawaran sebaiknya Anda mengetahui harga baru ponsel tersebut di pasaran, membandingkan harga penawaran ponsel bekas tersebut dengan harga ponsel baru di pasaran. Untuk mengetahui harga, Anda dapat mengecek di koran atau media atau situs (ponseljakarta.com) yang banyak memuat harga ponsel.
Berhati-hatilah dan lebih teliti jika ingin membeli suatu barang Bekas apalagi yang berhubungan dengan yang namanya Teknologi Komunikasi ,Elektronik, dan Perangkat keras(Hardware) lainnya.Banyak HP yang beredar dari barang-barang daratan China yang sudah tidak layak di gunakan di buang ke Indonesia dalam keadaan Rekondisi.Mungkin ini sedikit Tips untuk mencegah dan menghindari anda dari Korban penipuan HP dan harus anda Perhatikan, Yaitu :
Handphone non-garansi atau BM (Black Market)
Usahakan untuk tidak membeli handphone yang BM, karena banyak resiko yang bisa terjadi di dalamnya. Seperti contoh, jamper pada PCB-nya (Printed Circuit Board) yang terkadang sudah error, atau jika diinstal program flash asli, maka akan terjadi “Contact Service”, juga kerusakan lainnya yang mungkin sulit untuk dikembalikan seperti semula.
Charger dan sparepart
Anda bisa memperhatikan charger-nya. Biasanya yang tidak original, maka proses charging-nya akan lebih lama daripada versi originalnya. Fisik charger yang original lebih berat dibandingkan dengan yang tidak original. Kabel original lebih panjang dibanding yang tidak original. Sebaiknya Anda memilih ponsel yang memiliki jaringan servis yang banyak, karena hal tersebut dapat memudahkan Anda dalam memperbaiki kerusakan yang mungkin terjadi saat anda menggunakan ponsel tersebut, demikian juga dengan ketersediaan suku cadang atau sparepart ataupun aksesori ponsel yang lengkap.
Baterai
Anda bisa menanyakan mengenai kondisi baterai, apakah masih baik atau bermasalah alias bocor. Baterai yang bocor biasanya hanya bartahan satu atau dua hari dalam posisi standby dan beberapa jam saat kondisi sering digunakan. Baterai pada beberapa ponsel bekas umumnya memiliki daya tahan ketika standby dan talktime yang lebih pendek. Untuk menguji ketahanan baterai, maka Anda bisa melakukan panggilan bebas pulsa dalam jangka waktu yang lama.
Kondisi Fisik
Periksalah kondisi luar maupun dalam ponsel, masih baik ataukah sudah cacat. Sebaiknya Anda juga membuka casing ponsel tersebut untuk memastikan apakah ponsel tersebut pernah terjatuh ataupun pernah diperbaiki (servis). Perhatikan kondisi LCD apakah masih dalam keadaan baik atau sudah buram, juga periksa keasliannya. Selanjutnya hidupkan ponsel, coba semua tombol-tombol pada keypad apakah ada yang macet ataupun malah tidak berfungsi. Cobalah menekan sembarang tombol angka pada keypad sebanyak mungkin dan pastikan ponsel tidak ‘hang’. Lalu pastikan fungsi-fungsi pada menu semua berfungsi dengan baik, seperti ringtone, fitur getar, camera, dan sebagainya. Lihat pula enginenya. Jangan sampai mesinnya diganti dengan versi lainnya. Terkadang casing yang masih bagus dapat menipu Anda untuk membayar lebih.
Sinyal
Anda harus memastikan bahwa sinyal ponsel masih dalam keadaan baik. Jika ponsel ketika dicoba, lalu tiba-tiba mati sendiri maka Anda harus berhati-hati karena ponsel tersebut ternyata bermasalah, bisa disebabkan baterai maupun IC Power-nya yang lemah.
Nomor IMEI (International Mobile Equipment Identity)
Anda dapat mencocokkan kesamaan antara semua nomor IMEI pada ponsel (biasanya tertera di bagian belakang ponsel atau di balik baterai), nomor IMEI pada program ponsel atau mesin ponsel, dan nomor IMEI yang tertera pada dos ponsel.
Selidiki dengan cermat
Jangan sampai Anda membeli barang hasil tidak kejahatan atau semacamnya. Jika ternyata anda membeli barang milik teman Anda yang hilang maka urusannya bisa menjadi repot. Anda harus memastikan bahwa ponsel tersebut bukanlah ponsel curian dengan melihat kelengkapan dari ponsel bekas tersebut yang meliputi, seperti dos beserta buku panduan yang disertakan pada ponsel, juga aksesori pelengkap yang terkadang juga disertakan saat membeli ponsel baru, seperti contohnya handsfree.
Dana dan harga
Sebaiknya Anda survey dulu harga ponsel dan PDA second yang berlaku saat itu. Pengetahuan tentang harga akan menyelamatkan Anda dari membayar lebih mahal dari harga pasar. Sebelum melakukan penawaran sebaiknya Anda mengetahui harga baru ponsel tersebut di pasaran, membandingkan harga penawaran ponsel bekas tersebut dengan harga ponsel baru di pasaran. Untuk mengetahui harga, Anda dapat mengecek di koran atau media atau situs (ponseljakarta.com) yang banyak memuat harga ponsel.